Peran Kepala Sekolah dalam Mendukung Implementasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) di SDN 1 Sugihmanik
DOI:
https://doi.org/10.70277/jgsd.v1i4.8Kata Kunci:
Peran Kepala Sekolah, Platform Merdeka Mengajar, Implementasi Kurikulum, Kesiapan Guru, Kepemimpinan PendidikanAbstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis peran kepala sekolah dalam mendukung implementasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) di SDN 1 Sugihmanik. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian mengeksplorasi strategi dan tantangan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Temuan mengungkapkan bahwa kepala sekolah memainkan peran krusial dalam memotivasi guru, menyediakan akses teknologi, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan pemahaman teknologi dan kendala waktu, kepemimpinan kepala sekolah secara signifikan memengaruhi kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Penelitian menekankan pentingnya dukungan institusional dan upaya kolaboratif dalam meningkatkan adopsi teknologi pendidikan.
Unduhan
Referensi
Anggraini, D., & Winarti, R. (2023). Dampak Platform Merdeka Mengajar terhadap kesiapan guru. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 13(1), 23–34.
Arnes, A., Suryadi, B., & Putri, C. (2023). Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui PMM. Jurnal Inovasi Pendidikan, 11(2), 78–89.
Batubara, S., Rachman, H., & Fadilah, A. (2024). Analisis kesiapan guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(1), 10–20.
Budiarti, I. (2022). Kompetensi teknologi informasi guru dalam pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan, 9(4), 65–73.
Damayanti, R., Rahayu, S., & Wijaya, H. (2023). Tantangan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 15(2), 102–115.
Fussalam, F., Hidayati, R., & Rachman, M. (2022). Respon guru terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Indonesia, 19(3), 56–67.
Helmina, R., Santoso, B., & Ramadhan, A. (2022). Perubahan kurikulum dan dampaknya terhadap guru. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 14(2), 88–99.
Kartikasari, L., Susanto, D., & Riyanto, A. (2023). Pengaruh penggunaan Platform Merdeka Mengajar terhadap kesiapan guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Jurnal Waspada, 11(2). https://doi.org/10.61689/waspada.v11i2.472
Kartikasari, L., et al. (2023). Akses teknologi dalam pendidikan. Jurnal Teknologi dan Pendidikan, 10(3), 45–58.
Kiding, S. (2021). Peran kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 12(1), 24–35.
Maria, T. (2023). Pendekatan holistik dalam pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(1), 30–40.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Nabilah, A., & Atieq, R. (2022). Dukungan stakeholder dalam pendidikan. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 11(3), 55–66.
Setyawan, Y., & Syamsuryawati, N. (2023). Analisis penggunaan aplikasi Merdeka Mengajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 13(2), 45–58.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Kurnia Hartanto (Penulis)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan karya di Jurnal Guru Sekolah Dasar menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut di jurnal ini.
- Penulis diperbolehkan untuk membuat perjanjian kontraktual tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya yang diterbitkan oleh jurnal (misalnya, menerbitkannya di repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta sitasi yang lebih awal dan lebih banyak untuk karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka)